Kondisi Palestina Saat ini setelah jalur Gaza terus-terusan digempur oleh pasukan israel selama 24 Jam sangat memprihatinkan. Dikutip dari berita internasional, banyak sekali korban tewas Perempuan dan anak-anak akibat serangan yang dilancarkan oleh pasukan israel tersebut. Palestina merupakan negeri yang kaya akan Sejarah dan telah menjadi pusat berbagai peradaban selama ribuan tahun. Mulai dari bangsa Kanaan kuno hingga bangsa Israel, Romawi, dan Kekaisaran Ottoman. Wilaya ini telah menyaksikan naik turunnya berbagai Kerajaan, yang masing-masing meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada tanah dan rakyatnya.
Dampak Politik Akibat Konflik Yang Terjadi Di Palestina Saat Ini
Situasi politik di Palestina saat ini ditandai dengan konflik yang terus berlanjut dan kurangnya penyelesaian.Inti dari konflik ini terletak pada konflik Israel-Hamas yang telah menjadi sumber ketegangan selama beberapa dekade. Konflik ini bermula dari berdirinya negara Israel pada tahun 1948 dan diikuti dengan pengungsian ratusan ribu warga Palestina. Sejak saat itu, konflik tersebut telah diwarnai dengan banyak kekerasan, kegagalan perundingan perdamaian, dan perpecahan yang semakin mendalam antara Israel dan Hamas.
Salah satu isu utama dalam lanskap politik saat ini adalah persoalan perbatasan dan kepemilikan tanah. Pasukan Hamas menginginkan pembentukan negaranya Merdeka dalam batas-batas garis sebelum tahun 1967, sementara Israel mempertahankan kendali atas wilayah yang disengketakan. Perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur semakin memperumit situasi, menjadikan solusi dua negara semakin sulit untuk dicapai.
Keterlibatan Internasional Dalam Kondisi Palestina Saat Ini
Konflik yang terjadi telah lama menjadi fokus perhatian dan keterlibatan internasional. Berbagai negara, organisasi internasional, dan organisasi non-pemerintah telah berupaya melakukan mediasi dan mencari penyelesaian konflik tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah memainkan peran penting dalam mengatasi masalah ini, dengan Majelis umum mengeluarkan sejumlah resolusi yang mengecam Tindakan Israel dan menyerukan solusi damai. Namun, resolusi-resolusi tersebut seringkali tidak mengikat dan gagal menghasilkan resolusi yang bertahan lama.
Amerika Serikat sebagai sekutu utama Israel juga terlibat dalam proses perdamaian. Namun pendekatannya dikritik karena berpihak pada Israel dan mengabaikan hak dan aspirasi pihak musuh. Upaya menuju perdamaian, seperti perjanjian oslo, telah gagal menghasilkan solusi berkelanjutan sehingga membuat warga kecewa dan frustasi. Pemain regional, seperti Mesir, dan Yordania juga memainkan peran dalam proses perdamaian. Mesir telah menjadi penengah antara Hamas dan Israel, sementara Yordania berupaya menjaga stabilitas kawasan. Namun, Upaya mereka belum membuahkan hasil karena isu-isu inti konflik masih belum terselesaikan.